UNICEF ( United Nations Emergency Children's Fund )
Unicef
adalah singkatan dari "United Nations Emergency Children's Fund" dimana organisasi
internasional yang di bawah naungan PBB ini didirikan pada 11 Desember 1946
untuk memberikan bantuan kemanusiaan khususnya kepada anak-anak yang hidup
didunia yang luluh lantah akibat dari perang dunia ke II. Unicef memiliki sejarah yang panjang
dalam upaya memberikan bantuan darurat diseluruh penjuru dunia, baik untuk
bencana alam maupun yang disebabkan konflik sehingga banyak yang telah berubah
sejak saat itu hingga sekarang namun misi fundamental UNICEF tetaplah sama
yakni ingin memberikan bantuan kemanusiaan di bidang kesehatan dan gizi, air
dan kebersihan lingkungan, perlindungan, serta pendidikan dan HIV/AIDS.
Unicef adalah kekuatan
pendorong yang membantu membangun dunia di mana hak-hak setiap anak terealisasikan. Unicef memiliki
otoritas global untuk mempengaruhi para pengambil keputusan, dan berbagai mitra
di tingkat akar rumput untuk mengubah ide yang paling inovatif menjadi
kenyataan. Itulah yang membuat unicef tergolong unik di antara
organisasi-organisasi lain
dunia, dimana mereka selalu berhadapan langsung dengan anak-anak
atau kaum muda lainnya, karena setiap anggota unicef percaya bahwa
mengasuh dan merawat anak-anak adalah pilar kemajuan manusia.
Unicef sendiri diciptakan dengan tujuan ini dalam
pikiran bekerja dengan orang lain untuk mengatasi kendala bahwa kemiskinan,
kekerasan, penyakit dan diskriminasi terjadi di jalan anak.
Unicef telah banyak berperan dalam dunia internasional yakni dengan
melaksanakan program untuk memvaksinasi anak-anak terhadap penyakit
menular, dan merupakan pemimpin dalam pekerjaan pada pencegahan HIV / AIDS. Unicef adalah
pendukung kuat bagi pendidikan universal, untuk anak perempuan serta anak
laki-laki, dan lembaga ini juga bekerja
untuk mengatasi kekerasan dan diskriminasi terhadap anak.
Unicef merespon
terhadap anak dalam situasi darurat, seperti jenis produk makanan dan membangun
kembali infrastruktur kesehatan di daerah yang dilanda perang. Unicef juga bekerja
untuk mempromosikan kesehatan anak dan kesejahteraan non-situasi darurat,
dengan program berkelanjutan yang berupaya untuk mengurangi pekerja anak atau
menyusui advokat.
Teori Organisasi Internasional
Organisiasi
internasional atau yang disebut ”Multilateralisme”
adalah suatu istilah hubungan internasional yang menunjukkan
kerjasama antar beberapa negara yang dibentuk dalam suatu gerakan organisasi yang
tujuannya bersifat umum ataupun khusus,
serta ruang lingkup keanggotaan dari organisasi internasional ini bisa bersifat
global maupun regional.
Clive
Archer berpendapat bahwa organisasi internasional adalah kerjasama yang tidak
hanya didominasi oleh aktor negara saja. Seiring dengan kompleksitas global,
dimana kebutuhan untuk bekerja sama satu sama lain menjadi semakin besar, dan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung, mendorong aktor-aktor
non-negara, termasuk individu, untuk menjalin konektivitas satu sama lain untuk
bekerja sama termasuk dalam sebuah organisasi internasional. Dengan kata lain organisasi
internasional dapat dikatakan sebagai suatu asosiasi atau perhimpunan
Negara-negara berdaulat yang terikat pada perjanjian untuk mencapai tujuan
bersama.
Klasifikasi
Organisasi Internasional :
1. Organisasi
Internasional dengan keanggotaan ruang lingkup global, maksud dan tujuannya
bersifat umum, seperti PBB.
2. Orgasnisasi
internasional dengan keanggotaan ruang lingkupnya global, maksud dan tujuannya
bersifat khusus, seperti Unicef, ILO, WHO, FAO, dll.
3. Organisasi
internasional dengan keanggotaan ruang lingkup regional, maksud dan tujuannya
bersifat umum, seperti Asean, KAA, Uni Eropa.
4. Organisasi
internasional dengan keanggotaan ruang lingkup regional dan bersifat khusus,
seperti Nato, Seato, dan Afta.
Sejarah Unicef
Unicef adalah sebuah organisasi
internasional dibawah naungan PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) yang bergerak di
bidang kesehatan dan gizi,
air dan kebersihan lingkungan, perlindungan, serta pendidikan dan HIV/AIDS,
dalam rangka bantuan kemanusiaan pasca perang dunia II, yang mengkhususkan pada
bantuan kemanusiaan anak-anak yang ada di dunia. Unicef didirikan oleh majelis
umum PBB pada tanggal 11 Desember 1946 untuk membantu dan memberikan
bantuan darurat dalam bentuk berupa makanan , obat-obatan , dan pakaian untuk
anak-anak Eropa dan juga pada masa peperangan di Cina ,yang menjadi korban perang.
Awal terbentuknya Unicef dimulai ketika Perang Dunia II berakhir, PBB mulai mempromosikan perdamaian dunia. Banyak pemimpin PBB dari
seluruh dunia khawatir tentang anak-anak di Eropa. Pada tahun 1946, para
delegasi untuk PBB menyiapkan dana sementara yang disebut Dana Darurat PBB
Internasional Anak (Unicef). Didirikan untuk membantu anak-anak semua bangsa, bukan
hanya negara-negara yang memenangkan Perang Dunia II.
Pada awalnya, para pemimpin Unicef berpikir itu yang paling penting untuk meningkatkan kesehatan
anak-anak dan gizi. Unicef bekerja dengan para pemimpin, petani, dan kelompok amal
untuk membantu peternakan menghasilkan lebih banyak susu di Eropa karena banyak
peternakan hancur dalam perang. Pada tahun 1950, Unicef akan menutup diri karena kondisi di Eropa jauh lebih baik. Namun, beberapa
pemimpin PBB protes karena mereka merasa pekerjaan UNICEF tidak dilakukan
karena banyak anak di seluruh dunia sedang sekarat. Pada tahun 1953, PBB
memutuskan untuk membuat UNICEF bagian permanen dari PBB. Mereka juga resmi
berubah nama menjadi Dana Anak PBB.
Unicef merupakan bagian dari PBB, yang bekerja untuk perdamaian
dunia. Tujuan utama Unicef adalah untuk memastikan bahwa anak-anak di seluruh dunia
mendapatkan perawatan dan pendidikan yang mereka butuhkan untuk tumbuh menjadi
orang dewasa bahagia dan sehat. Unicef percaya bahwa anak membutuhkan jenis khusus perawatan dan
kasih sayang. Jika anak-anak tidak menerima perawatan yang baik, maka
akan dapat menyakiti mereka
selamanya. Pasca Perang Dunia II, Majelis Umum
dari suara PBB kembali membangun
Darurat PBB Internasional Dana Anak (Unicef), sebuah organisasi untuk membantu
memberikan bantuan dan dukungan untuk anak yang tinggal di negara yang hancur
oleh perang.
Setelah krisis
pangan dan medis dari akhir 1940-an berlalu, Unicef terus melakukan perannya sebagai organisasi bantuan
untuk anak-anak dari negara-negara bermasalah dan selama tahun 1970 tumbuh
menjadi penganjur vokal tentang hak anak. Selama tahun 1980, Unicef membantu
Komisi HAM PBB dalam penyusunan Konvensi Hak Anak. Setelah diperkenalkan kepada
Majelis Umum PBB pada tahun 1989, Konvensi Hak Anak menjadi manusia yang paling
banyak meratifikasi perjanjian hak dalam sejarah, dan Unicef memainkan peran
penting dalam memastikan penegakannya.
Dari 184 negara
anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, hanya dua negara telah gagal untuk
meratifikasi perjanjian itu,
yakni Somalia dan Amerika Serikat. Somalia saat ini tidak memiliki pemerintah
yang diakui secara internasional, sehingga ratifikasi tidak mungkin, dan
Amerika Serikat, yang merupakan salah satu penandatangan asli dari konvensi,
telah gagal untuk meratifikasi perjanjian karena kekhawatiran tentang dampak
potensial terhadap kedaulatan nasional dan hubungan antara orangtua dan anak.
Dana Unicef telah dibuat
untuk bekerja dengan orang lain untuk mengatasi kendala bahwa kemiskinan,
kekerasan, penyakit dan diskriminasi terjadi di jalan anak. Pada tahun 1946
tantangan besar pertama Unicef adalah
membantu anak-anak di Eropa yang hidupnya telah hancur akibat Perang Dunia II. Selama 65 tahun
terakhir Unicef telah menjadi
kekuatan pendorong di belakang visi dunia untuk semua anak. Unicef memiliki
otoritas global untuk mempengaruhi para pengambil keputusan, dan bekerja dengan
mitra di tingkat akar rumput untuk mengubah ide inovatif menjadi kenyataan. Dari awal di Eropa pada tahun 1940-an Unicef saat ini
bekerja di 190 negara melalui program negara dan Komite Nasional.
Peran Unicef dalam Organisasi
Internasional
Unicef memulai
misinya pada tahun 1946 sebagai organisasi bantuan untuk anak-anak setelah
Perang Dunia II. Mandatnya segera diperluas untuk membantu anak-anak yang
hidupnya dalam bahaya di negara berkembang. Dalam kurun waktu 60 tahun, Unicef telah memiliki anggota lebih dari
7.000 orang di 157 negara dan teritori di seluruh dunia. Sembilan dari 10
anggota staf bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah dan mitra lain di
seluruh dunia.
Unicef telah
mewujudkan hak-hak intrinsik anak untuk kualitas dasar kehidupan, para pemimpin
dunia hak lebih lanjut didefinisikan dalam Konvensi Hak Anak. Unicef mendasarkan
tindakannya pada up-to-date penelitian besar dan pengalaman tentang apa yang
bekerja untuk membantu memberi anak-anak awal terbaik dalam hidup, untuk bertahan
hidup dan berkembang terutama dalam keadaan darurat dan untuk pergi ke sekolah.
Prioritas Unicef adalah penting
untuk Pembangunan
Kerja Unicef dapat
dikelompokkan menjadi lima bidang strategis utama. Mereka semua saling terkait;
kemajuan dalam ada orang yang mengarah ke kemajuan dalam yang lain. Bersama mereka
membuat perbedaan bagi anak-anak dengan mendukung implementasi Deklarasi
Millenium Summit dan pekerjaan di dunia menuju Tujuan. Mereka juga
memastikan bahwa Unicef memberikan
kontribusi efektif untuk mengurangi kemiskinan, melalui advokasi dan kemitraan
yang menciptakan investasi berkelanjutan, pengembangan kelangsungan hidup
anak-anak dan perlindungan.
A. Kelangsungan Hidup Anak dan
Pembangunan
Untuk mendukung
Tujuan Milenium yakni mengurangi
angka kematian anak dan pengendalian
malaria, antara lain Unicef bekerja
terhadap perawatan kesehatan anak yang komprehensif pada awal tahun, termasuk
periode antenatal sebelum kelahiran.
Menjelang membantu anak-anak muda bertahan dan memiliki masa depan yang sehat produktif, Unicef dan advokasi memberikan dukungan keuangan dan teknis untuk pendidikan nasional dan berbasis masyarakat dan program intervensi pada perawatan kesehatan dan gizi. Bidang prioritas termasuk imunisasi, mencegah dan mengendalikan malaria, pengendalian dan mengobati penyakit diare dan pernapasan, pemberantasan cacing guinea dan mencegah anemia.
Program kesehatan idealnya mencakup perawatan antenatal ibu hamil, dan perawatan neonatal dalam empat minggu pertama setelah kelahiran, termasuk mempromosikan pemberian ASI. Unicef juga berbagi advokasi, mobilisasi sosial, dan riset dalam peran pendukung untuk membantu lembaga-lembaga lain menyediakan kebidanan darurat. Membangun di atas komitmen selama puluhan tahun terhadap kesehatan, Unicef menyediakan vaksin untuk 40 persen anak di negara berkembang, dan menyediakan dukungan teknis pada proses rumit . Jutaan terlindungi dari penyakit seperti campak, polio, difteri dan TBC dengan vaksin yang harganya rata-rata hanya 50 sen per anak. Program vaksinasi idealnya termasuk suplemen vitamin A dan zat gizi mikro yang meningkatkan kekebalan tubuh lebih lanjut dan membantu mencegah kekurangan gizi yang berhubungan dengan gangguan.
Menjelang membantu anak-anak muda bertahan dan memiliki masa depan yang sehat produktif, Unicef dan advokasi memberikan dukungan keuangan dan teknis untuk pendidikan nasional dan berbasis masyarakat dan program intervensi pada perawatan kesehatan dan gizi. Bidang prioritas termasuk imunisasi, mencegah dan mengendalikan malaria, pengendalian dan mengobati penyakit diare dan pernapasan, pemberantasan cacing guinea dan mencegah anemia.
Program kesehatan idealnya mencakup perawatan antenatal ibu hamil, dan perawatan neonatal dalam empat minggu pertama setelah kelahiran, termasuk mempromosikan pemberian ASI. Unicef juga berbagi advokasi, mobilisasi sosial, dan riset dalam peran pendukung untuk membantu lembaga-lembaga lain menyediakan kebidanan darurat. Membangun di atas komitmen selama puluhan tahun terhadap kesehatan, Unicef menyediakan vaksin untuk 40 persen anak di negara berkembang, dan menyediakan dukungan teknis pada proses rumit . Jutaan terlindungi dari penyakit seperti campak, polio, difteri dan TBC dengan vaksin yang harganya rata-rata hanya 50 sen per anak. Program vaksinasi idealnya termasuk suplemen vitamin A dan zat gizi mikro yang meningkatkan kekebalan tubuh lebih lanjut dan membantu mencegah kekurangan gizi yang berhubungan dengan gangguan.
Seiring dengan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF mendukung program lokal yang
meningkatkan akses terhadap air bersih dan sanitasi, yang pada gilirannya
penting bagi inisiatif kesehatan, pengembangan dan pendidikan.
B. Pendidikan
Dasar dan Kesetaraan Gender
Unicef bekerja sama
dengan negara-negara donor
dan badan PBB lainnya untuk mempromosikan, mendanai dan memfasilitasi
kesetaraan pendidikan dasar universal dan gender. Ini termasuk
meningkatkan kesiapan perkembangan anak-anak untuk sekolah, terutama untuk
anak-anak dikeluarkan dan di antara kelompok yang kurang beruntung, melalui
komunitas yang disponsori pendidikan anak dan inisiatif kesehatan.
Dalam semua
tahap proses ini, melalui program-program advokasi dan lokal, Unicef bekerja untuk
mengurangi kesenjangan gender dan kesenjangan lain dalam akses, partisipasi dan
penyelesaian sekolah dasar. Ini juga termasuk air , sanitasi dan peningkatan
kebersihan di sekolah-sekolah untuk menciptakan lingkungan ramah anak untuk
belajar.
Menggunakan
demonstrasi praktis dan advokasi berbasis bukti, Unicef berupaya membantu pemerintah pusat dan
daerah dan kelompok meningkatkan kualitas pendidikan dan retensi. Unicef juga memberikan perlengkapan sekolah dan tenda
dalam keadaan darurat sebagai bagian dari Kembali ke Sekolah programnya,
membantu anak-anak kembali ke lingkungan yang lebih normal aman dan melindungi
hak mereka untuk pendidikan dasar.
C. HIV / AIDS dan
Anak
Krisis penyakit
membawa kemiskinan dan kehancuran sosial bersama dengan kematian. Untuk
mengatasi itu
Unicef bekerja dengan
negara-negara, organisasi nirlaba dan kelompok agama, organisasi pemuda dan
mitra lain untuk mengatur sensitif gender pencegahan pendidikan, keterampilan
dan kampanye layanan ditujukan terutama pada remaja. Unicef juga bekerja
melalui advokasi dan penjangkauan masyarakat untuk membantu pemerintah,
masyarakat dan anak-anak dukungan keluarga yatim karena HIV / AIDS.
Unicef juga mendukung
program-program yang membantu mencegah ibu ke anak HIV / AIDS dan yang
meningkatkan jumlah dan proporsi perempuan dan anak yang menerima obat
antiretroviral.
D. Perlindungan
Anak
Untuk mendukung
Millenium Bagian Deklarasi KTT 6, Unicef melindungi lingkungan rentan kemajuan
pelindung untuk membantu mencegah dan menangani kekerasan, penyalahgunaan
eksploitasi, dan diskriminasi, dan untuk anak-anak yang rentan akibat keadaan
darurat.
Fokus
penelitian termasuk meningkatkan kesadaran pemerintah hak perlindungan anak dan
analisis situasi, serta mempromosikan undang-undang yang menghukum pelaku
eksploitasi anak.
Bekerja melalui
advokasi dan kantor lokal di seluruh dunia, Unicef membantu memperkuat sumber daya
sekolah, masyarakat dan keluarga untuk merawat anak-anak terpinggirkan,
termasuk yang yatim piatu karena HIV / AIDS.
E. Advokasi dan
Kemitraan untuk Hak Anak
Unicef membangun
kemitraan pembangunan global dan juga pada penguatan kebijakan nasional dan daerah
yang memenuhi hak-hak anak untuk bertahan hidup dan berkembang. Mengurangi
kemiskinan anak adalah bagian penting dari pemenuhan hak-hak ini. Untuk itu,
dan untuk mencapai tujuan
Milenium, Unicef mendorong
investasi nasional dan global berkelanjutan yang memanfaatkan sumber daya dan
hasil untuk anak-anak itu kesejahteraan, termasuk dalam situasi darurat.
Bekerja dengan berbagai kemitraan termasuk pemerintah, badan-badan regional,
dan kelompok swasta dan masyarakat sipil, Unicef memberikan masukan dan berpartisipasi
dalam mengembangkan sektor-lebar pendekatan (swap), Rencana Strategi
Penanggulangan Kemiskinan (PRSP) dan anggaran.
Unicef merencanakan
Cluster Survei Indikator Ganda (MICS) metode dalam pertengahan 1990-an. Alat
yang murah dan efektif, MICS merupakan sumber data utama untuk memantau
pemenuhan hak asasi manusia dan kemajuan menuju Tujuan. Unicef mempromosikan
penggunaannya, kereta api dan membantu pemerintah dalam menerapkan metode, dan
menyajikan data yang dikumpulkan. Unicef juga telah berinvestasi secara
signifikan dalam pengembangan DevInfo, perangkat lunak untuk secara efektif
menyimpan dan menyajikan data dalam tabel, grafik dan peta.
Selanjutnya, Unicef mendorong
partisipasi aktif anak-anak dan kaum muda dalam pengambilan keputusan mengenai
hal-hal tentang mereka sendiri kesejahteraan. Ini termasuk kegiatan dari
advokasi untuk hak-hak anak atas kebebasan berpikir dan berekspresi, untuk
membuat situs web bagi mereka untuk berbagi ide.
Unicef di Indonesia
Dalam manjalin hubungan
internasional antar setiap Negara, Unicef juga menjalin hubungan kerjama dengan
Indonesia. Pada tahun 1950, Unicef resmi melakukan kerjasama dengan Indonesia.
Unicef telah memutuskan menjadi mitra tetap Indonesia dalam upaya
mentranformasi seluruh kehidupan anak-anak dan perempuan di seluruh Nusantara.
Setelah itu , pada tahun 1960-an Unicef berkembang menjadi organisasi yang
bergerak dalam pembangunan umumnya lebih kepada kepedulian terhadap
kesejahteraan anak, bukan hanya bantuan darurat.
Bagi Unicef operasi besarnya ialah
program gizi di Indonesia yang mencapai 100 desa di delapan provinsi (1959).
Indonesia yang rejoined untuk PBB, pada November 1966 setelah keluar dari PBB
(1965), oleh menteri Luar Negeri Adam Malik , menandatangani “surat perjanjian
baru mengenai penangan anak di Indonesia”, antara Unicef dan Indonesia. Pada Oktober 1953, setelah Indonesia resmi bergabung
dengan Unicef.
Majelis menentukan dan memutuskan
bahwa organisasi ini harus terus berkembang dan meneruskan tugasnya sebagai
lengan permanen dari PBB,dan dituntut untuk menekankan program-program jangka
panjang yang member manfaat kepada anak-anak di mana-mana, terkhusus pada
anak-anak di Negara berkembang yang benar membutuhkan . ketika diadopsi pada
misi yang menyatakan Unicef dipandu oleh “konvensi hak-hak anak” dan berusaha
menekankan dan menetapkan hak anak-anak sebagai sumber prinsip-prinsip etis dan
kekal standar internasional prilaku terhadap anak-anak .
Selama periode 1951-1960, Unicef
terus memenuhi kebutuhan darurat , yaitu melindungi kesehatan anak-anak. Unicef
melakukan beberapa kampanye untuk melakukan program melawan tuberkolosis,
kusta, dan malaria. Dengan ketentuan yang dibuat oleh Unicef ,sanitasi
lingkungan yang mendorong pendidikan kesehatan anak. Dengan bantuan dana
sebesar $152.000.000, Unicef mengadopsi sebuah konsep allying yaitu
bantuan anak-anak untuk pembangunan bangsa.Secara terprogram Unicef terus
membantu anak-anak dan wanita . juga membantu para Guru untuk reformasi pendidikan
dan kurikulum.
Dalam hal ini ,organisasi ini telah
berhasil dalam melaksanakan misi yang telah di berikan kepada Negara-negara
berkembang. Begitu halnya di Indonesia, awal fokusnya dari kerjasama dalam
membantu anak-anak . sebelum kerjasama diperluas dan diversifikasi, Unicef
lebih focus terhadap beberapa daerah lainnya yang bermanfaat bagi kedua belah
pihak. Dalam hal inilah terlihat hubungan kerjasama antara Indonesia dan Unicef
dalam kepedulian terhadap anak-anak. Dalam hal ini juga Unicef berusaha untuk
memperbaiki kualitas kehidupan anak-anak dinegara berkembang ,dan upaya
koordinasi dengan pemerintah yang bersangkutan.
Secara data statistic Unicef dari 25
tahun sejarah mengungkapkan hanya dari segi kontruktif yang dicapai, tetapi
Unicef memberikan beberapa indikasi dengan jangkauan antara lain 73.000.000
anak untuk diperiksa dan 43.000.000 anak dirawat , 425.000.000 anak untuk
diperiksa framboesia 23.000.000 dirawat ; 400.000.000 divaksinasi terhadap TBC
; jutaan dari malaria dan 415.000 sembuh dari penyakit kusta. Selain itu Unicef
juga membangun 13.000 pusat kesehatan ibu di pedesaan dan beberapa ribu lembaga
perlindungan anak di 85 negara termasuk Indonesia.
Untuk indonesia salah satunya Unicef
memberikan bantuan tenda-tenda sekolah gratis kedaerah Hiliduho yang terletak
di perbukitan yang terletak sangat terpencil,yang mempunyai luas sekitar 221,65
km2. Didaerah ini juga terdapat perubahan struktur permukaan tanah yang
diakibatkan oleh gempa. Akan tetapi untuk di indonesia UNICEF telah memperlihatkan
bentuk kepedulianya terhadap anak dan wanita korban bencana alam yang terjadi
di Indonesia.
Tujuan dan Sasaran Unicef di
Indonesia
Secara garis besar Unicef memiliki
tujuan yang berfokus pada anak-anak. Yang dimana badan inter-pemerintah ini
diberi wewenang oleh pemerintah dunia memberikan, mempromosikan dan melindungi
hidup dan hak-hak anak. Organisasi kemasyarakatan, termasuk mitra lembaga
swadaya masyarakat (LSM) berperan serta dalam tugas-tugas Unicef di Indonesia
dan di 190 negara dimana Unicef bekerja. Selain itu Unicef dapat dijadikan pola
hubungan kerjasama yang mengkaitkan lembaga-lembaga diindonesia dengan berbagai
lembaga-lembaga didunia yang memiliki tujuan untuk memelihara dan melindungi
anak-anak serta hak-haknya.
Tujuan
Unicef ini merupakan bagian dari isi tujuan PBB, yang meliputi sebagai berikut
:
a. Memelihara perdamaian dan keamanan
internasional
b. Mengembangkan
hubungan persaudaran antar bangsa
c. Bekerjasama
secara internasional untuk memecahkan persoalan ekonomi internasional , social
, kebudayaan , dan kemanusiaan serta untuk memajukan rasa hormat untuk hak-hak
manusia dan kemerdekaan-kemerdekaan asasi.
d. Untuk
menjadi pusat bagi tindakan-tindakan bangsa-bangsa dalam usaha untuk mencapai
tujuan bersama.
Setiap organisasi memiliki sasaran
hasil yang ingin dicapai untuk memenuhi tujuannya.
Ada 3 hal yang
menjadi sasaran Unicef sebagai sebuah organisasi Internasional antara lain:
1. Menumbuhkan
kepercayaan anak-anak terhadap kepedulian Negara.
2. Membantu
kaum muda untuk membangun sebuah dunia dimana semua anak-anak hidup secara
terhormat dan memperoleh keamanan.
3. Menciptakan
dunia yang cocok untuk anak-anak.
Setiap poin-poin penting sasaran
Unicef ini berfungsi untuk membantu pembangunan suatu Negara yang berkembang.
Dengan kaitan hubungan, bahwasanya suatu Negara dapat tumbuh dan berkembang
apabila taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat termasuk anak-anak mendapat
perhatian yang baik.
KESIMPULAN
Meminjam istilah J.G. Strake yang
mengatakan bahwa masing-masing organisasi Internasional dibatasi berdasarkan
fungsi-fungsi dan tanggung jawab hukumnya, dengan masing-masing memiliki
lapangan kegiatan sendiri yang terbatas. Unicef yang bertanggung jawab dibidang
kesehatan ibu dan anak , pendidikan dasar , kesehatan gizi dan perlindungan
anak serta kontribusi untuk meningkatkan pengurangan anak malnutrisi. Maka
UNICEF juga memiliki ketentuan atau wilayah yang focus untuk meningkatkan gizi
anak-anak dan perempuan.
Dalam meningkatkan gizi anak-anak
dan perempuan, Unicef dan masyarakat bekerjasama yang terkordinasi demi
kepentingan anak dan perempuan. Secara global menangani masalah anak-anak
merupakan tantangan yang sulit, oleh karena itu memerlukan kemampuan yang lebih
dalam suatu organisasi untuk mengurangi masalah anak-anak tersebut. Sasaran
Unicef saat ini, membangun dunia yang nyaman dan sesuai untuk anak-anak agar
terlepas dari diskriminasi ,memerlukan bantuan dari kemitraan dari setiap
pemerintah, individu, dan Organisasi yang menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dan
penghormatan akan hak-hak anak-anak.
Kemitraan untuk mencapai kesuksesan
merupakan salah satu strategi Unicef dalam rencana tindakan untuk menciptakan
suasana lingkungan yang baik bagi anak-anak,sebuah rencana yang terpadu dalam
mempromosikan hidup sehat memberikan pendidikan dasar yang berkualitas
memerangi AIDS/hiv dan melindungi anak-anak dari pelecehan ,eksploitasi ,dan
kekerasan.
Bekerjasama dengan berbagai lembaga
swadaya masyarakat di tingkat dunia, regional, nasional, dan tingkat komunitas
yang selama ini menjadi ciri khas dari tugas Unicef. Semua ini menjadi sumber
–sumber bantuan kekuatan bagi Unicef dalam menangani masalah anak saat ini.
Oleh karena luas dan keanekaragaman jaringan kemitran ini akan membantu
memperbesar manfaat-manfaat dari upaya yang dilakukan Unicef. Oleh karena itu
secara garis besar peranan dan tanggung jawab yang paling besar ialah melalui
kesadaraan dari tiap-tiap individu dan organisasi masyarakat untuk memerangi
diskriminasi anak. Unicef hanyalah
lembaga dunia yang ingin meningkatkan kesadaran bahwa pentingnya anak bagi
dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Black,
Maggie, “Children First: The Story of UNICEF, Past and Present,” Oxford:
Oxford University Press, 1996.
Hasnil Basri Siregar , “Hukum
Organisasi Internasional,”
T.May Rudy, “Administrasi dan
Organisasi Internasional,” Bandung, PT.Refika aditama, 2005.
Spiegelman,
Judith M., and UNICEF, “We Are the Children: A Celebration of UNICEF's First
40 Years,” Boston: Atlantic Monthly Press, 1986.
"UNICEF Report: UNICEF Says
Eradication of Polio in Sight," Africa
News Service, July 23,
1999
www.nobelprize.org/.../unicef-history.htmlReferensi lain :
United Nations
Children's Fund (UNICEF) atau Badan PBB untuk anak-anak didirikan oleh
Majelis Umum PBB pada 11 Desember 1946. Bermarkas besar di Kota New
York, UNICEF memberikan bantuan kemanusiaan dan perkembangan jangka
panjang kepada anak-anak dan ibunya di negara-negara berkembang. UNICEF
adalah salah satu badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa yang
memberikan pelayanan teknis, pembangunan kapasitas, advokasi, perumusan
kebijakan, dan mempromosikan isu-isu mengenai anak.
.:[Close][Klik 2x][Tutup]:.
Sejarah dan Peristiwa
UNICEF merupakan agensi yang didanai secara sukarela, oleh karena itu
agensi ini bergantung pada sumbangan dari pemerintah dan pribadi.
Program-programnya menekankan pengembangan pelayanan masyarakat untuk
mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak. UNICEF mendapatkan
Penghargaan Perdamaian Nobel pada 1965. Klub Spanyol FC Barcelona
mendukung UNICEF dengan memasang logo badan PBB itu pada seragam para
pemainnya tanpa imbalan finansial.
UNICEF membantu Indonesia pertama kali pada tahun 1948. Saat terjadi
situasi darurat yang memerlukan penanganan cepat akibat kekeringan hebat
di Lombok. Kerjasama resmi antara UNICEF dan pemerintah Indonesia
dijalin pertama kali pada 1950. Sejak awal masa kemerdekaan, UNICEF
tetap dianggap mitra Indonesia yang berkomitmen untuk memperbaiki hidup
anak-anak dan wanita di seluruh nusantara. Prioritas awal UNICEF adalah
memberikan pelayanan dan persediaan yang sangat diperlukan untuk
memperbaiki kesehatan anak Indonesia dan keluarganya.
Pada awal 1960an, UNICEF berkembang menjadi organisasi pembangunan yang
lebih terkonsentrasi pada kesejahteraan anak daripada sekedar bantuan
kemanusiaan. Pada 1962, UNICEF melaksanakan program gizi di 100 desa
dari delapan propinsi. Pada November 1966, Menteri Luar Negeri Adam
Malik menandatangani perjanjian kerjasam UNICEF dan pemerintah Indonesia
sesudah Indonesia bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Awalnya
fokus kerjasama menitikbertakan kelangsungan hidup anak-anak. Baru
kemudian fokus berkembang pada masalah-masalah lain yang menguntungkan
kedua belah pihak.
Selama lebih dari 60 tahun, UNICEF memainkan peranan penting dalam
membantu pemerintah memajukan hidup anak-anak dan wanita. Bersama dengan
mitra-mitranya UNICEF berhasil membantu mengembangkan dan melobi adopsi
Undang-undang Perlindungan Anak 2002. Undang-undang ini akan menjadi
landasan hikum bagi perlindungan hak anak. Sekarang UNICEF berkarya di
12 kantor wilayah untuk membantu melaksanakan program di 15 propinsi
yang mencakup lebih dari 20 juta orang Indonesia.
Bersama dengan mitra-mitranya UNICEF berhasil membantu mengembangkan dan
melobi adopsi Undang-undang Perlindungan Anak 2002. Undang-undang ini
akan menjadi landasan hukum bagi perlindungan hak anak. Program-program
UNICEF di Indonesia saat ini mencakup serangkaian isu seperti; Kesehatan
& Gizi, Pendidikan Dasar untuk semua, Perlindungan Anak, Memerangi
HIV/Aids serta Air & Kebersihan Lingkungan.
Saat ini, fokus UNICEF adalah membantu pemerintah dalam melaksanakan
Imunisasi Rutin bagi 4,7 juta bayi di seluruh Indonesia pada tahun 2009
untuk mendapatkan 7 vaksin dasar lengkap seperti; BCG, Polio, Diphtheria
– Pertusis – Tetanus (DPT), Hepatitis B dan Campak. Tugas UNICEF adalah
ikut memastikan bahwa seluruh bayi di Indonesia akan mendapatkan
imunisasi secara lengkap tanpa ada yang terlewat.
Sejalan dengan keberadaan UNICEF di Indonesia, pada pertengahan tahun
2008 ini UNICEF meluncurkan ‘tagline’ (slogan) baru, yaitu “CINTAI ANAK
INDONESIA” yang bertujuan untuk menggalang dukungan yang lebih luas bagi
program-program kami serta mengajak masyarakat untuk lebih peduli
kepada anak-anak Indonesia.
UNICEF banyak menerima dukungan dari tokoh-tokoh terkemuka di dunia
seni, ilmu pengetahuan, sastra, hiburan, olahraga dan bidang-bidang
kemasyarakatan lainnya untuk mendukung program-program kami bagi
anak-anak di seluruh dunia. Reputasi, bakat dan kehadiran mereka
membantu UNICEF dalam mengirimkan pesan kuat untuk menjangkau hati dan
pikiran masyarakat. - Sejarah dan Peristiwa - http://kalender-peristiwa.blogspot.com/2012/12/unicef-united-nations-childrens-fund.html
United Nations
Children's Fund (UNICEF) atau Badan PBB untuk anak-anak didirikan oleh
Majelis Umum PBB pada 11 Desember 1946. Bermarkas besar di Kota New
York, UNICEF memberikan bantuan kemanusiaan dan perkembangan jangka
panjang kepada anak-anak dan ibunya di negara-negara berkembang. UNICEF
adalah salah satu badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa yang
memberikan pelayanan teknis, pembangunan kapasitas, advokasi, perumusan
kebijakan, dan mempromosikan isu-isu mengenai anak.
.:[Close][Klik 2x][Tutup]:.
Sejarah dan Peristiwa
UNICEF merupakan agensi yang didanai secara sukarela, oleh karena itu
agensi ini bergantung pada sumbangan dari pemerintah dan pribadi.
Program-programnya menekankan pengembangan pelayanan masyarakat untuk
mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak. UNICEF mendapatkan
Penghargaan Perdamaian Nobel pada 1965. Klub Spanyol FC Barcelona
mendukung UNICEF dengan memasang logo badan PBB itu pada seragam para
pemainnya tanpa imbalan finansial.
UNICEF membantu Indonesia pertama kali pada tahun 1948. Saat terjadi
situasi darurat yang memerlukan penanganan cepat akibat kekeringan hebat
di Lombok. Kerjasama resmi antara UNICEF dan pemerintah Indonesia
dijalin pertama kali pada 1950. Sejak awal masa kemerdekaan, UNICEF
tetap dianggap mitra Indonesia yang berkomitmen untuk memperbaiki hidup
anak-anak dan wanita di seluruh nusantara. Prioritas awal UNICEF adalah
memberikan pelayanan dan persediaan yang sangat diperlukan untuk
memperbaiki kesehatan anak Indonesia dan keluarganya.
Pada awal 1960an, UNICEF berkembang menjadi organisasi pembangunan yang
lebih terkonsentrasi pada kesejahteraan anak daripada sekedar bantuan
kemanusiaan. Pada 1962, UNICEF melaksanakan program gizi di 100 desa
dari delapan propinsi. Pada November 1966, Menteri Luar Negeri Adam
Malik menandatangani perjanjian kerjasam UNICEF dan pemerintah Indonesia
sesudah Indonesia bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Awalnya
fokus kerjasama menitikbertakan kelangsungan hidup anak-anak. Baru
kemudian fokus berkembang pada masalah-masalah lain yang menguntungkan
kedua belah pihak.
Selama lebih dari 60 tahun, UNICEF memainkan peranan penting dalam
membantu pemerintah memajukan hidup anak-anak dan wanita. Bersama dengan
mitra-mitranya UNICEF berhasil membantu mengembangkan dan melobi adopsi
Undang-undang Perlindungan Anak 2002. Undang-undang ini akan menjadi
landasan hikum bagi perlindungan hak anak. Sekarang UNICEF berkarya di
12 kantor wilayah untuk membantu melaksanakan program di 15 propinsi
yang mencakup lebih dari 20 juta orang Indonesia.
Bersama dengan mitra-mitranya UNICEF berhasil membantu mengembangkan dan
melobi adopsi Undang-undang Perlindungan Anak 2002. Undang-undang ini
akan menjadi landasan hukum bagi perlindungan hak anak. Program-program
UNICEF di Indonesia saat ini mencakup serangkaian isu seperti; Kesehatan
& Gizi, Pendidikan Dasar untuk semua, Perlindungan Anak, Memerangi
HIV/Aids serta Air & Kebersihan Lingkungan.
Saat ini, fokus UNICEF adalah membantu pemerintah dalam melaksanakan
Imunisasi Rutin bagi 4,7 juta bayi di seluruh Indonesia pada tahun 2009
untuk mendapatkan 7 vaksin dasar lengkap seperti; BCG, Polio, Diphtheria
– Pertusis – Tetanus (DPT), Hepatitis B dan Campak. Tugas UNICEF adalah
ikut memastikan bahwa seluruh bayi di Indonesia akan mendapatkan
imunisasi secara lengkap tanpa ada yang terlewat.
Sejalan dengan keberadaan UNICEF di Indonesia, pada pertengahan tahun
2008 ini UNICEF meluncurkan ‘tagline’ (slogan) baru, yaitu “CINTAI ANAK
INDONESIA” yang bertujuan untuk menggalang dukungan yang lebih luas bagi
program-program kami serta mengajak masyarakat untuk lebih peduli
kepada anak-anak Indonesia.
UNICEF banyak menerima dukungan dari tokoh-tokoh terkemuka di dunia
seni, ilmu pengetahuan, sastra, hiburan, olahraga dan bidang-bidang
kemasyarakatan lainnya untuk mendukung program-program kami bagi
anak-anak di seluruh dunia. Reputasi, bakat dan kehadiran mereka
membantu UNICEF dalam mengirimkan pesan kuat untuk menjangkau hati dan
pikiran masyarakat. - Sejarah dan Peristiwa - http://kalender-peristiwa.blogspot.com/2012/12/unicef-united-nations-childrens-fund.html
United Nations
Children's Fund (UNICEF) atau Badan PBB untuk anak-anak didirikan oleh
Majelis Umum PBB pada 11 Desember 1946. Bermarkas besar di Kota New
York, UNICEF memberikan bantuan kemanusiaan dan perkembangan jangka
panjang kepada anak-anak dan ibunya di negara-negara berkembang. UNICEF
adalah salah satu badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa yang
memberikan pelayanan teknis, pembangunan kapasitas, advokasi, perumusan
kebijakan, dan mempromosikan isu-isu mengenai anak.
.:[Close][Klik 2x][Tutup]:.
Sejarah dan Peristiwa
UNICEF merupakan agensi yang didanai secara sukarela, oleh karena itu
agensi ini bergantung pada sumbangan dari pemerintah dan pribadi.Program-programnya menekankan pengembangan pelayanan masyarakat untuk mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak. UNICEF mendapatkan Penghargaan Perdamaian Nobel pada 1965. Klub Spanyol FC Barcelona mendukung UNICEF dengan memasang logo badan PBB itu pada seragam para pemainnya tanpa imbalan finansial. UNICEF membantu Indonesia pertama kali pada tahun 1948. Saat terjadi situasi darurat yang memerlukan penanganan cepat akibat kekeringan hebat di Lombok. Kerjasama resmi antara UNICEF dan pemerintah Indonesia dijalin pertama kali pada 1950. Sejak awal masa kemerdekaan, UNICEF tetap dianggap mitra Indonesia yang berkomitmen untuk memperbaiki hidup anak-anak dan wanita di seluruh nusantara. Prioritas awal UNICEF adalah memberikan pelayanan dan persediaan yang sangat diperlukan untuk memperbaiki kesehatan anak Indonesia dan keluarganya. Pada awal 1960an, UNICEF berkembang menjadi organisasi pembangunan yang lebih terkonsentrasi pada kesejahteraan anak daripada sekedar bantuan kemanusiaan. Pada 1962, UNICEF melaksanakan program gizi di 100 desa dari delapan propinsi. Pada November 1966, Menteri Luar Negeri Adam Malik menandatangani perjanjian kerjasam UNICEF dan pemerintah Indonesia sesudah Indonesia bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Awalnya fokus kerjasama menitikbertakan kelangsungan hidup anak-anak. Baru kemudian fokus berkembang pada masalah-masalah lain yang menguntungkan kedua belah pihak. Selama lebih dari 60 tahun, UNICEF memainkan peranan penting dalam membantu pemerintah memajukan hidup anak-anak dan wanita. Bersama dengan mitra-mitranya UNICEF berhasil membantu mengembangkan dan melobi adopsi Undang-undang Perlindungan Anak 2002. Undang-undang ini akan menjadi landasan hikum bagi perlindungan hak anak. Sekarang UNICEF berkarya di 12 kantor wilayah untuk membantu melaksanakan program di 15 propinsi yang mencakup lebih dari 20 juta orang Indonesia. Bersama dengan mitra-mitranya UNICEF berhasil membantu mengembangkan dan melobi adopsi Undang-undang Perlindungan Anak 2002. Undang-undang ini akan menjadi landasan hukum bagi perlindungan hak anak. Program-program UNICEF di Indonesia saat ini mencakup serangkaian isu seperti; Kesehatan & Gizi, Pendidikan Dasar untuk semua, Perlindungan Anak, Memerangi HIV/Aids serta Air & Kebersihan Lingkungan. Saat ini, fokus UNICEF adalah membantu pemerintah dalam melaksanakan Imunisasi Rutin bagi 4,7 juta bayi di seluruh Indonesia pada tahun 2009 untuk mendapatkan 7 vaksin dasar lengkap seperti; BCG, Polio, Diphtheria – Pertusis – Tetanus (DPT), Hepatitis B dan Campak. Tugas UNICEF adalah ikut memastikan bahwa seluruh bayi di Indonesia akan mendapatkan imunisasi secara lengkap tanpa ada yang terlewat. Sejalan dengan keberadaan UNICEF di Indonesia, pada pertengahan tahun 2008 ini UNICEF meluncurkan ‘tagline’ (slogan) baru, yaitu “CINTAI ANAK INDONESIA” yang bertujuan untuk menggalang dukungan yang lebih luas bagi program-program kami serta mengajak masyarakat untuk lebih peduli kepada anak-anak Indonesia. UNICEF banyak menerima dukungan dari tokoh-tokoh terkemuka di dunia seni, ilmu pengetahuan, sastra, hiburan, olahraga dan bidang-bidang kemasyarakatan lainnya untuk mendukung program-program kami bagi anak-anak di seluruh dunia. Reputasi, bakat dan kehadiran mereka membantu UNICEF dalam mengirimkan pesan kuat untuk menjangkau hati dan pikiran masyarakat. - Sejarah dan Peristiwa -
sumber : http://kalender-peristiwa.blogspot.com/2012/12/unicef-united-nations-childrens-fund.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar